Kalimantan adalah pulau terbesar ke-tiga di dunia. Pulau ini menjadi rumah berbagai variasi tumbuhan dan hewan. Di sana terdapat 222 spesies mamalia, 420 spesies burung, 100 spesies amphibi dan 394 spesies ikan. Menurut World Wide fund for Nature (WWF), antara tahun 1995 dan 2010, tiga jenis spesies baru ditemukan di Kalimantan setiap bulannya.
ORANGUTAN KALIMANTAN
(Pongo pygmaeus)
(Pongo pygmaeus)
Hutan kalimantan menjadi
tempat tinggal bagi satu-satunya spesies orangutan yang hidup di Asia. Nama
“Orangutan” berasal dari bahasa melayu “orang”dan “hutan”. Orangutan termasuk
primata yang pintar, mereka menggunakan perkakas untuk mengumpulkan makanan dan
membuat sarang untuk tidur dari ranting-ranting kayu dan dedaunan. Usia
orangutan mencapai 35 tahun. Mereka tinggal di pepohonan dan suka makan
buah-buahan. Akibat dari perburuan liar dan penggundulan hutan, orangutan
menjadi spesies langka.
LEMUR TERBANG SUNDA (Galeopterus varieatus)
Disebut juga sebagai lemur
terbang Melayu. Lemur ini termasuk spesies kolugo (mamalia terbang) yang ada di
Indonesia, Thailand, Malaysia dan Singapura. Anehnya, lemur ini sebenarnya bukan lemur dan juga tidak bisa terbang, hanya mengarungi udara dengan indahnya sambil melompat diantara pepohonan. Lemur ini dapat menentukan arah terbangnya dari ketinggian 100 meter. Mereka tergolong hewan nokturnal dan makan tumbuhan, buah, dan bunga.
Indonesia, Thailand, Malaysia dan Singapura. Anehnya, lemur ini sebenarnya bukan lemur dan juga tidak bisa terbang, hanya mengarungi udara dengan indahnya sambil melompat diantara pepohonan. Lemur ini dapat menentukan arah terbangnya dari ketinggian 100 meter. Mereka tergolong hewan nokturnal dan makan tumbuhan, buah, dan bunga.
Pernah lihat ikan berjalan
di darat? Nah, ikan tersebut termasuk dalam keluarga ikan lele labirin (Clariidae) yang memiliki paru-paru
spesial. Paru-paru mereka sudah beradaptasi sehingga bisa bernafas menggunakan
oksigen. Ikan ini dikenal dengan sebutan “ikan
lele hutan berjalan”. Dinamakan seperti itu, karena mereka sering terlihat
berjalan-jalan dan mudah tertangkap oleh manusia.
Kera Proboscis adalah
primata lainnya yang dikenal dekat dengan nama pulau Kalimantan. Keunikannya,
hidung para kera jantannya sangat panjang, bisa lebih dari 15 sentimeter. Kera
proboscis juga jago memanjat dan berenang. Kera-kera ini hidup di hutan, sungai
dan rawa mangrove. Tapi sayang, akibat perburuan liar dan hilangnya habitat
tinggal mereka, jenis kera ini menjadi langka – sampai dengan hari ini, hanya
sekitar 1.000 ekor saja yang tersisa.
Hutan-hutan di dataran
rendah, Kalimantan menjadi tempat tinggal bagi spesies burung Hornbill. Burung
ini terkenal akan paruh panjangnya yang berwarna-warni terang dan memegang
peranan penting dalam budaya lokal di Kalimantan. “Burung Hornbill adalah
burung keramat bagi suku Sarawak”. Burung
Hornbill juga melambangkan tenaga dan kekuatan, karenanya dianggap sebagai dewa
pelindung warga.
[LF]
dikutip dari majalah asian
gegraphic - 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar