foto

hukum shalat berjamaah musik haramkah hukum cadar ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah ahlussunnah wal jamaah

Rabu, 15 Februari 2012

Pembantaian Orangutan yang mengenaskan

Indonesia adalah rumah bagi 90 persen spesies Orangutan. Sekitar 50 ribu sampai 60 ribu hewan itu  tinggal di hutan rimba. Namun akibat pembabatan hutan untuk perkebunan kayu bahan kertas, atau kelapa sawit membuat Orangutan berkonflik dengan manusia dan mengalami nasib tragis karenanya.

Delapan pria mengepung orangutan dan anaknya. Sadar tak bisa lagi melawan, kedua orangutan berpelukan, erat.  
Terutama Orangutan yang ada di desa-desa di kalimantan. Setidaknya 750 ekor Pongo pygmaeus dibantai oleh warga dalam waktu yang lama. Kabar memprihatinkan ini kali pertama dimuat dalam pemberitaan harian lokal di Kaltim. Pembantaian itu diduga berlangsung sekitar tahun 2009-2010 lalu, di Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, Kutai  Kartanegara. 

Pembantaian besar-besaran ini dilakukan karena
Orangutan dianggap menjadi hama bagi tanaman sawit. Di Kutai Timur juga diduga terjadi pembantaian orangutan yang dianggap hama. Dr. Yaya Rayadi, peneliti orang utan dari Pusat Penelitian Hutan Tropis (PPHT) Universitas Mulawarman mengungkap fakta mengerikan itu.
Aktivis Center for Orangutan Protection (COP) melakukan aksi menuntut perlindungan untuk Orangutan di Bundaran HI, Jakarta. (Foto : Vivanews)

Pembantaian Orangutan ini kini tidak menjadi isu di Indonesia saja, namun mendapat perhatian dari sejumlah media Internasional. Washington Post pada Senin 14 November 2011  memberitakan tentang sebuah survei yang dilakukan terkait Orangutan. Erik Meijaard, penulis utama laporan survei yang dimuat jurnalPLoSOne mengatakan, ia yakin pembantaian menunjukkan Orangutan menghadapi ancaman serius, lebih gawat dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan pentingnya menjaga kelestarian hutan. Dia tak ingin generasi mendatang mendapat cerita mengenai kepunahan sejumlah spesies karena hutan terbabat habis. Menurut dia, hutan bukan saja penyaring udara tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati. "Keajaiban dunia hewan seperti harimau Sumatra, badak dan orangutan," kata Yudhoyono.  (umi)


Sumber ~ VIVAnews 

1 komentar: